ALPHABETICAL FILING SYSTEM/SISTEM PENGARSIPAN
SECARA ABJAD
Peraturan Pemerintah No. 34
tahun 1979, istilah arsip dapat berarti:
a.
Kumpulan naskah atau dokumen yang disimpan
b.
Gedung (ruang) penyimpanan naskah atau dokumen
c.
Organisasi atau lembaga yang mengelola dan
menyimpan kumpulan naskah atau
dokumen.
Kearsipan adalah suatu
proses kegiatan menyimpan arsip secara sistematis sehingga bila sewaktu-waktu
dibutuhkan dapat dengan cepat ditemukan.
Pengarsipan adalah kegiatan
menyimpan warkat dengan berbagai cara dan alat di tempat tertentu yang aman
agar tidak rusak atau hilang sebagai pusat ingatan atau sumber informasi suatu
organisasi, menurut The Liang Gie (1996:115).
Menurut GR. Terry, filing
adalah penempatan kertas-kertas dalam tempat-tempat penyimpanan yang baik
menurut aturan yang telah ditentukan terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga
setiap kertas (surat) bila diperlukan dapat diketemukan kembali dengan mudah
dan cepat.
Berdasarkan
pendapat para ahli maka dapat disimpulkan pengarsipan adalah proses kegiatan
pengaturan arsip dengan menggunakan sistem tertentu sehingga arsip-arsip dapat
diketemukan kembali sewaktu diperlukan. Sistem kearsipan (filing system) adalah suatu sistem, metode atau cara yang telah
direncanakan dan dipergunakan dalam pengurusan, penyimpanan, dan pemeliharaan
arsip sehingga arsip-arsip dapat diketemukan kembali dengan mudah.
Dalam mengelola arsip-arsip,
biasanya suatu organisasi atau perusahaan menyimpan arsip-arsip manual menggunakan
filing cabinet (lemari arsip) atau langsung pada odner, sedangkan arsip elektronik
dikelola dengan komputer. Alat
bantu untuk memudahkan penemuan kembali
arsip dapat berupa:
a.
Filing Cabinet (Laci/rak kabinet) yang berfungsi sebagai tempat ordner
b. Ordner yang berguna sebagai tempat penyimpanan
folder atau dokumen
c. Guide sebagai penuntun dan pembatas antar folder
d. Folder berfungsi sebagai tempat penyimpanan surat-surat
atau dokumen
ISTILAH-ISTILAH
DALAM FILING SYSTEM
- Klasifikasi
Arsip :
pengelompokan arsip menurut urusan/masalahnya
secara logis dan sistematis berdasarkan fungsi dan kegiatan instansi yang
menciptakan atau menghimpunnya.
- Indeks :
tanda pengenal arsip/kata tangkap (caption)
untuk memudahkan penemuan kembali.Mengindeks adalah proses menentukan/menetapkan
indeks/kata tangkap.
- Kode :
tanda pengenal urusan/masalah dari
klasifikasi arsip. Kode dapat berupa abjad, angka atau gabungan abjad dengan
angka.
Sistem yang dipakai untuk
menyimpan arsip-arsip manual menggunakan salah satu filing system atau gabungan dari kelima sistem pengarsipan yang
sudah umum dipakai. Kelima filing system
tersebut adalah :
1)
Sistem abjad (Alphabetical
Filing System)
2)
Sistem tanggal (Chronological
Filing System)
3)
Sistem nomor (Numeric
Filing System )
4)
Sistem pokok masalah (Subject Filing System)
5)
Sistem wilayah (Geographic
Filing System)
1 Pengarsipan Secara Sistem Abjad
Pengarsipan secara sistem
Abjad adalah suatu sistem penyimpanan arsip ataupun berkas-berkas penting
berdasarkan abjad yang berasal dari nama orang, nama perusahaan, nama organsiasi,
maupun instansi pemerintah. Nama tersebut diindeks terlebih dahulu baru
dijadikan sebagai kata tangkap (kode) dalam penyimpanannya, kemudian diurutkan
berdasarkan urutan abjad.
Mengindeks nama yang akan dijadikan kode tersebut harus mengikuti peraturan mengindeks.
Kearsipan
sistem abjad merupakan salah satu sistem kearsipan yang sering digunakan di kantor-kantor.
Ciri suatu kantor menerapkan pengelolaan kearsipan dengan system abjad adalah
arsip diatur dan disimpan berdasarkan abjad Latin yakni A sampai Z dan atau
kombinasi abjad tersebut
Keuntungan:
- Dapat diterapkan pada semua jenis kegiatan usaha
baik yang berskala besar maupun kecil.
- Fleksibel
- Mudah diterapkan
- Tidak terlalu rumit
- Orang mudah mengingat nama orang/organisasi/badan/perusahaan
Kekurangan
:
1.
Lupa
nama perusahaan/nama pengirim hanya mengingat tanggal atau masalah
2.
Banyaknya
nama yang memiliki kode yang sama
3.
Ada
nama baru berarti daftar klasifikasi harus disesuaikan
Mengindeks nama yang akan dijadikan kode tersebut harus mengikuti peraturan mengindeks.
Berikut adalah
beberapa peraturan dalam mengindeks :
1. Indeks
nama perseorangan
Nama
orang Indonesia pada umumnya adalah nama pada urutan terakhir penulisan nama
tersebut:
Contoh:
Caption :
Dra. R.A. Rani Handoko
Indeks :
Handoko,
Rani, RA, Dra
Kode Abjad : Ha
Arsip yang berkode Ha ini selanjutnya disimpan
di belakang guide
yang berkode H.
2. Indeks
nama Perusahaan dengan Singkatan
Cara
Mengindeks nama perusahaan dengan
singkatan adalah dengan
memanjangkan dahulu singkatan, kemudian baru
diindeks dan kalau
perlu memakai tunjuk silang, contoh:
Caption :
PT Damos Indah
Indeks :
Damos, Indah, Perseroan Terbatas
Kode Abjad :
Da ini berarti arsip disimpan di
belakang guide
Langkah-langkah/prosedur
penyimpanan arsip:
- Pengumpulan Surat
Surat-surat yang berasal dari berbagai unit organisasi dikumpulkan pada bagian kearsipan. - Memeriksa
Petugas memeriksa apakah surat memang sudah benar-benar akan disimpan, dengan melihat adanya tanda “perintah simpan” (release mark) yang diterapkan oleh atasan di atas surat bersangkutan. Atau petugas memang yakin bahwa surat sudah selesai diproses dan boleh disimpan.
Memilih nama yang akan dipakai sebagai identitas penyimpanan dan kemudian menguraikannya menjadi unit-unit untuk keperluan mengabjad.
Untuk surat masuk, yang dapat diindeks adalah nama pengiriman atau nama penanda tangan surat.
- Memberi Kode
Pada langkah ini nama atau kata tangkap yang sudah diindeks sebagai unit-unit diberi tanda. Misalnya, lingkaran dengan warna merah dan angka 1 untuk unit 1,angka 2 untuk unit 2 dan angka 3 unit 3 dan seterusnya.
Dengan adanya tanda ini petugas dapat menempatkan surat di dalam map yang sudah ada, atau membuatkan map individu baru bila surat-suratnya baru dipindahkan dari map campuran karena jumlah suratnya sudah lebih dari 5 pucuk.
Dengan adanya tanda/kode juga memudahkan petugas mengembalikan surat ke dalam laci, bila surat keluar karena dipinjam. - Menyortir
Adalah mengelompokkan surat kedalam kelompok abjad masing masing, agar memudahkan petugas mengerjakan langkah terakhir yaitu menyimpan. Sortir ini penting untuk surat-surat yang banyak, kalau suratnya sedikit (tidak lebih dari 25 pucuk) tidak perlu dilakukan sortir. Dengan adanya sortir, petugas didalam menyimpan surat tidak perlu pulang-balik dari meja ke almari arsip, tapi dapat menyimpannya perkelompok abjad.
- Menempatkan
Pekerjaan ini harus dilakukan dengan hati hati. Kalau tejadi kekeliruan menempatkan surat pada map yang bukan seharusnya maka surat tersebut dapat disebut hilang. Bila volume surat yang disimpan cukup banyak, maka pencarian kembali akan sukar dilakukan. - Pemeliharaan, perawatan,
penyiangan dan pemusnahan menurut peraturan yang berlaku.
PERATURAN MENGINDEKS
TEHNIK
MENGINDEKS DAN MENETAPKAN KODE
1.
Indeks nama perseorangan
a)
Aturan indeks nama orang Indonesia
1)
(Nama orang Indonesia pada umumnya
adalah nama pada urutan terakhir penulisan nama tersebut:
Contoh:
Caption : Dra. R.A.Rosa Hartini
Indeks : Hartini, Rosa, RA, Dra
Kode
Abjad : Ha
2)
Indeks nama orang Indonesia dengan marga
adalah nama marganya, contoh:
Caption :Drs Sahat Siahaan
Indeks :Siahaan, Sahat, Drs
Kode
Abjad :Si
3)
Indeks nama orang Indonesia dengan
urutan kelahiran (nama-nama Bali) adalah nama sendiri, urutan kelahiran, gelar
kalau ada, contoh:
Caption :I Gusti Made Tiran
Indeks : Tiran, Made, I Gusti
Kode
Abjad :Ti
4)
Indeks nama orang Indonesia yang memakai
nama Kristen adalah nama Kristen di indeks setelah semua nama Indonesianya,
Contoh:
Caption :Cicilia Maria Riasi Brataaji
Indeks : Brataaji, Riasih, Cicilia,
Maria
Kode
Abjad : Br
5)
Indeks nama orang Indonesia dengan
singkatan diindeks nama yang tidak disingkat dan singkatan diusahakan dicari
kepanjangannya, contoh:
Caption :Dr.M.Hatta (Dr. Mohammad
Hatta)
Indeks :Hatta, Mohammad. Dr
Kode
abjad : Ha
6)
Indeks gelar-gelar pada nama Indonesia
adalah gelar diletakkan urutan terakhir, contoh:
Caption : Prof.Dr.Conny R.Semiawan
Indeks : Semiawan, Conny.R.Prof.Dr
Kode
abjad : Ha
7)
Indeks nama wanita yang mencantumkan
nama suaminya diindeks nama suaminya terlebih dahulu, dan sealiknya dibuatkan
kartu tunjuk silang (cross reference), contoh:
Caption : Ny.Dra.Muliati Abdul Makmur
Indeks : Makmur, Abdul, Muliati.
Dra.Ny
Kode
Abjad : Ma
b)
Tata urutan indeks nama orang Eropa
Pada umumnya nama Eropa urutan namanya
adalah julukan (given name), nama tengah(Middle name), dan nama keluarga
(surname,family name). Selain itu, masih ada nama dengan cirri khusus. Adapun
inti peraturannya adalah seperti tertera dibawah ini:
(1)
Cara mengindeks nama Eropa pada umumnya
adalah surname, given name, dan middle name. Surname/nama keluarga diutamakan
ssebagai dasar indeks dan kode,
contoh:
Caption : William Jhon Fulton
Indeks : Fulton, William, John
Kode
abjad : Fu
(2)
Cara mengindeks nama Eropa yang
menggunakan penghubung adalah nama dengan tanda pengubung terssebut dianggap
satu unit, contoh:
Caption : Silvia Loper-Tina
Indeks : Loper-Tina Silvia
Kode
Abjad : Lo
c). Tata Urutan indeks nama Tionghoa
Cara
mengindeks nama orang Tionghoa adalah nama keluarganya. Oleh karena nama
keluarga orang-orang Tionghoa itu di depan urutan namanya, maka nama-nama
Tionghoa diindeks seperti tertulis, Contoh
Caption : Pauw Swie Im
Indeks : Pauw, Swie Im
Kode
abjad : Pa
d).
Tata urutan indeks nama internasional
Cara
mengindeks nama-nama Internasional adalah nama urutan terakhir penulisan
merupakan dasar indeks dan kode, contoh:
Caption : Gamal Abdul Nasser
Indeks : Naser, Gamal. Abdul
Kode
abjad : Na
2. Indeks nama Perusahaan
Peraturan
indeks nama perusahaan meliputi tata cara indeks nama perusahaan pada umumnya,
nama perusahaan yang lebih dikenal singkatannya, nama perusahaan menggunakan
huruf, nama perusahaan menggunakan angka, dan perusahaan menggunakan nama diri
orang. Peraturan lebih rinci tentang cara mengindeks nama perusahaan
berturut-turut akan diuraikan berikut ini
a)
Tata cara indeks nama perusahaan pada
umumnya
Cara
mengindeks nama perusahaan adalah kata yang penting dahulu, kemudian jenis
badan hokum atau kegiatannya, contoh:
Caption : PN Garam Negara
Indeks : Garam, Negara,
Perusahaan, Negara
Kode
abjad : Ga
b)
Tata cara indeks nama perusahaan dengan
singkatan
Cara
mengindeks nama perusahaan yang menggunakan singkatan adalah memanjangkan
dahulu singkatan, kemudian baru diindeks dan kalau perlu memakai tunjuk silang,
contoh:
Caption : GIA
Indeks : Garuda, Indonesia,
Airwys
Kode
Abjad : Ga lihat GIA
3.
Indeks nama civic mission
Badan
Usaha yang tergolong Civic mission meliputi nama-nama perhimpunan, yayawan, dan
nama badan social kemasyarakatan lainnya. Sedangkan nama Instansi pemerintah
berarti nama-nama lembaga pemerintah, baik itu lemba
ga
tinggi Negara ataupun departemen. Untuk mengindeks nama civic mission ada tiga
peraturan sebagai berikut:
a)
menggunakan kata yang penting
cara
mengindeks nama civic mission adalah menggunakan kata yang penting labih
dahulu, kemudian disusul sifat organisasi seperti yayasan, perhimpunan, dan
persatuan, contoh:
Caption : Partai Demokrasi
Indonesia
Indeks : Demokrasi, Indonesia,
Partai
Kode
abjad : De lihat PDI
(dengan tunjuk silang)
b)
menggunakan nama civic mission dengan
singkatan
Cara
mengindeks nama badan usaha yang lebih dikenal dengan nama singkatannya adalah
singkatan dipanjangkan dan diindeks sepeerti peraturan pertama dan diberi
tunjuk silang ke singkatannya, contoh:
Caption
: PSSI
Indeks : Sepak Bola, Seluruh,
Indonesia, Persatuan
Kode
abjad : Se lihat PSSI
c)
nama civic mission dibidang pendidikan
cara
mengindeks nama badan usaha yang bergerak dibidang pendidikan adalah kata
sekolah, akademi, universitas, diletakkan pada unit terakhir. Bila nama itu
lebih dikenal singkatannya berilah tunjuk silang, contoh:
Caption : SMP Negeri 1 Bogor
Indeks : Menengah, Pertama,
Negeri, Satu, Bogor, Sekolah
Kode
abjad : Melihat SMP
4.
Indeks nama Instansi Pemerintah
Peraturan
mengindeks instansi pemerintah dapat dikelompokkan ke dalam lembaga Negara,
lembaga adepartemen, dan kantor-kantor.
a)
Cara mengindeks nama instansi pemerintah
mengutamakan kata yang penting dahulu, kemudian sifat instansi seperti
departemen, dirjen, direktorat, kanwil diletakkan pada unit terakhir, contoh
Caption : Departemen Pertanian
Indeks : Pertanian, departemen
Kode
abjad : Pe
b)
Cara mengindeks nama instansi pemerintah
hendaknya memperhatikan hierarkhi antara lain departemen, ditjen, dirjen,
kanwil, kanko, dan kamat. Hierarki wilayah antara lain provinsi, kabupaten,
kecamatan dan kelurahan, contoh:
Caption : Kanwil Deppen Jambi
Indeks : jambi, wilayah,
penerangan , kantor, departemen
Kode
Abjad : Ja lihat Kanwil
Deppen
Rule
1: Alphabetic Order. Names and subjects are arranged in alphabetic order by
units.
Note:
When names in the first unit are alike, the second and sometimes the third unit
determine the order.
Rule 2: Nothing Comes Before Something. A single letter, for example, comes before a full name or word.
Rule
3: Last Name First. Names of persons are indexed by the last name as the first
unit. Other parts of the name are indexed in natural order.
Rule
4: Prefixes. Prefixes (such as "De," "Van,"
"Mc," "Mac") are considered as part of the name to which
they are attached and are spelled exactly as written.
Rule
5: Hyphenated Individual Names. Hyphenated names of individuals are treated as one
unit. Ignore the hyphen.
Rule
6: Titles. With a complete name, ignore a title. If there is
only on name plus a title (other than a courtesy title), index the name as it
is.
Note:
Treat "Mrs." as a title if a woman uses her husband's name and you do
not know her first name.
Rule 7: Seniority Terms and Other Designations Following the Name. Titles that are seniority terms, such as "Sr." and "Jr.," are ignored. A degree after a name, such as "M.D.," is also ignored.
Rule
8: Abbreviated Names and Nicknames. Treat an abbreviated name, such
as "Wm.," as if it were spelled in full. If a nickname is used
and the full name is not known, index that name as spelled.
Rule
9: First Word First. Treat each word of a business name as a separate unit and
index the name in the order which it is written. (If the name contains
the full name of a person, consider the name as written.)
Rule
10: Articles, Conjunctions, and Prepositions. Ignore the
unimportant words that are articles, conjunctions, and prepositions.
Rule
11: Abbreviations. Regard all abbreviations as if they were spelled in full.
Rule
12: Single Letters. Single letters that are not abbreviations should be considered as
separate units, even if the letters are joined together, as in KZOK.
Rule
13: Hyphenated Firm Names. In company names, hyphenated expressions are treated as a
single unit.
Rule
14: One or Two Words? If a firm name can be written as one word or two, treat it
as one indexing unit.
Rule
15: Possessives and Contractions. Consider all letters in a
possessive or a contraction, but disregard the apostrophe.
Rule
16: Numbers. If a firm name contains a number, index the number as if it
were spelled out and treat it as one unit. Use as few words as possible;
for example, treat 2106 as twenty-one hundred six, not two thousand one hundred
six.
Rule
17: Parts of Geographic Names. Each part of a geographic name is
treated as a separate indexing unit. (Exception: If the name
is hyphenated, treat it as one unit.)
Rule
18: Addresses. If two names are identical, index them by address in this
order: city, state, name of street, number of house or building.
Rule
19: Banks and Other Financial Institutions. Index names
as written, with each word being treated as a separate unit.
Rule
20: Hotels and Motels. Hotels and motels are indexed in the order written. (Exception:
If the name starts with "Hotel" or "Motel," make
this the last unit.)
Rule
21: Hospitals and Religious Institutions. Index in the
order written, treating each word as a unit.
Rule
22: Educational Institutions. Index in the order given, considering each word as a
unit. If a word like "University" or "College" is at
the beginning of the name, consider the distinctive parts first.
Rule
23: Federal Government Names. Consider United States Government as the first three
units. Then consider the names of the department. Finally, index
the name of the agency, bureau, board, or other subdivision.
Rule
24: State and Local Government Names. Index first under the
classification, such as the state, town, city, and so on. Then consider
the name of the subdivision.
Rule
25: Foreign Government Names. The rule is the same as that for federal government names,
except that the first unit is the name of the country.
NAME
|
UNIT 1
|
UNIT 2
|
UNIT 3
|
UNIT 4
|
Antell Crawford
|
Antell
|
Crawford
|
||
Distributors
|
||||
Harper Furnishings
|
Harper
|
Furnishings
|
||
Harper Supplies
|
Harper
|
Supplies
|
||
Reynolds Dress Collection
|
Reynolds
|
Dress
|
Collection
|
|
Reynolds Dress Shop
|
Reynolds
|
Dress
|
Shop
|
|
Reynolds Dress Shop Fabrics
|
Reynolds
|
Dress
|
Shop
|
Fabrics
|
Rule 2: Nothing Comes Before Something. A single letter, for example, comes before a full name or word.
NAME
|
UNIT 1
|
UNIT 2
|
UNIT 3
|
UNIT 4
|
C
|
C
|
|||
Cannon
|
Cannon
|
|||
Cannon Brothers
|
Cannon
|
Brothers
|
||
Cannon Brothers Agency
|
Cannon
|
Brothers
|
Agency
|
NAME
|
UNIT 1
|
UNIT 2
|
UNIT 3
|
UNIT 4
|
Bailey Davis
|
Bailey
|
|||
Boyd Davis
|
Boyd
|
|||
J. Mason Davis
|
J.
|
Mason
|
||
James M. Davis
|
James
|
M.
|
NAME
|
UNIT 1
|
UNIT 2
|
UNIT 3
|
UNIT 4
|
Samuel
|
Samuel
|
|||
Samuel Delaport
|
Delaport
|
Samuel
|
||
Samuel De La Porte
|
De La
|
Samuel
|
Porte
|
|
Samuel D'Lando
|
D'Lando
|
Samuel
|
NAME
|
UNIT 1
|
UNIT 2
|
UNIT 3
|
UNIT 4
|
Carla Knapp
|
Knapp
|
Carla
|
||
Mary Knapp-Fisher
|
Knapp-Fisher
|
Mary
|
||
Krups
|
J.
|
|||
Marlene S. Krups-Feng
|
Krups-Feng
|
Marlene
|
S.
|
NAME
|
UNIT 1
|
UNIT 2
|
UNIT 3
|
UNIT 4
|
Dr. Mark Allen
|
Allen
|
Mark
|
||
Bishop Wells
|
Bishop
|
Wells
|
||
Queen
|
Hotel
|
|||
J. Foster Queen
|
Queen
|
J.
|
Foster
|
|
Mrs. Jacob A. Reagan
|
Reagan
|
Mrs.
|
Jacob
|
A.
|
Rule 7: Seniority Terms and Other Designations Following the Name. Titles that are seniority terms, such as "Sr." and "Jr.," are ignored. A degree after a name, such as "M.D.," is also ignored.
NAME
|
UNIT 1
|
UNIT 2
|
UNIT 3
|
UNIT 4
|
Charles Reynolds, Jr.
|
Reynolds
|
Charles
|
||
Charles J. Reynolds, Sr.
|
Reynolds
|
Charles
|
J.
|
|
Steven Reynolds, M.D.
|
Reynolds
|
Steven
|
||
Tamara A. Reynolds, D.D.S.
|
Reynolds
|
Tamara
|
A.
|
NAME
|
UNIT 1
|
UNIT 2
|
UNIT 3
|
UNIT 4
|
Wm. Monro
|
Monro
|
William
|
||
Worden Monro
|
Monro
|
Worden
|
||
Ray Monroe
|
Ray
|
|||
Tom Monroe
|
Thomas
|
NAME
|
UNIT 1
|
UNIT 2
|
UNIT 3
|
UNIT 4
|
Freeman Dresses
|
Freeman
|
Dresses
|
||
Joseph Freeman Wholesaler
|
Joseph
|
Freeman
|
Wholesaler
|
|
Sara Freeman Flowers
|
Sara
|
Freeman
|
Flowers
|
|
Freeman Travel Agency
|
Freeman
|
Travel
|
Agency
|
NAME
|
UNIT 1
|
UNIT 2
|
UNIT 3
|
UNIT 4
|
Barnes & Roberts, Incorporated
|
Barnes
|
Roberts
|
Incorporated
|
|
The Palace Restaurant
|
Palace
|
Restaurant
|
||
The
|
||||
A Ride on the Beach
|
Ride
|
Beach
|
NAME
|
UNIT 1
|
UNIT 2
|
UNIT 3
|
UNIT 4
|
Lyndon Corp.
|
Lyndon
|
Corporation
|
||
Lyndon Trucking, Ltd.
|
Lyndon
|
Trucking
|
Limited
|
|
Naismith Bros.
|
Naismith
|
Brothers
|
||
Regan Co., Ltd.
|
Regan
|
Company
|
Limited
|
NAME
|
UNIT 1
|
UNIT 2
|
UNIT 3
|
UNIT 4
|
KB international
|
K
|
B
|
International
|
|
KING Television
|
K
|
I
|
N
|
G
|
Q & L Music
|
Q
|
L
|
Music
|
|
FX McRory's Pub and Restaurant
|
F
|
X
|
McRorys
|
Pub
|
NAME
|
UNIT 1
|
UNIT 2
|
UNIT 3
|
UNIT 4
|
H. Frederick Harris
|
Harris
|
H.
|
||
Harris-Baker Industries
|
Harris-Baker
|
Industries
|
||
Gregory and Martin, Inc
|
Gregory
|
Martin
|
Incorporated
|
|
Gregory-Saroff Products
|
Gregory-Saroff
|
Products
|
NAME
|
UNIT 1
|
UNIT 2
|
UNIT 3
|
UNIT 4
|
World-Wide Air Lines
|
World-Wide
|
Air Lines
|
||
Worldwide Airways
|
Worldwide
|
Airways
|
||
World Wide
|
World Wide
|
|||
World Wide Web Designs
|
World Wide
|
Web
|
Designs
|
NAME
|
UNIT 1
|
UNIT 2
|
UNIT 3
|
UNIT 4
|
The Anderson Company
|
Company
|
|||
Bakery
|
||||
Garage
|
NAME
|
UNIT 1
|
UNIT 2
|
UNIT 3
|
UNIT 4
|
Fifth
|
Avenue
|
Hotel
|
||
5100 Apartments
|
Fifty-one Hundred
|
Apartments
|
||
Latitude 47 Restaurant
|
Latitude
|
Forty-seven
|
Restaurant
|
NAME
|
UNIT 1
|
UNIT 2
|
UNIT 3
|
UNIT 4
|
Los
|
Angeles
|
Times
|
||
North Dakota Mining Co.
|
North
|
Dakota
|
Mining
|
Company
|
Saint
|
Louis
|
Bottlers
|
||
United
|
States
|
Data
|
Consultants
|
|
West
|
Herald
|
NAME
|
UNIT 1
|
UNIT 2
|
UNIT 3
|
UNIT 4
|
Hard Rock Cafe, Los Vegas
|
Hard
|
Rock
|
Cafe
|
Los
|
Hard Rock Cafe,
|
Hard
|
Rock
|
Cafe
|
|
Martin Rogers, Chicago
|
Martin
|
|||
Martin Rogers,
|
Martin
|
NAME
|
UNIT 1
|
UNIT 2
|
UNIT 3
|
UNIT 4
|
Cascade Federal Credit Union
|
Cascade
|
Federal
|
Credit
|
|
Federated Savings Co.
|
Federated
|
Savings
|
Company
|
|
First National Bank of the West
|
First
|
National
|
Bank
|
West
|
NAME
|
UNIT 1
|
UNIT 2
|
UNIT 3
|
UNIT 4
|
Twin Teepees Motel
|
Twin
|
Teepees
|
Motel
|
|
Motel 6
|
Six
|
Motel
|
||
Regency
|
Plaza
|
Hotel
|
||
Hotel Monaco
|
Hotel
|
NAME
|
UNIT 1
|
UNIT 2
|
UNIT 3
|
UNIT 4
|
Childrens' Hospital
|
Childrens
|
Hospital
|
||
Dar-us-Salaam Mosque
|
Dar-
|
us-
|
Salaam
|
Mosque
|
Saint
|
James
|
Cathedral
|
||
Swedish
|
Medical
|
Center
|
NAME
|
UNIT 1
|
UNIT 2
|
UNIT 3
|
UNIT 4
|
Chief
|
Sealth
|
High
|
School
|
|
Vocational
|
Institutue
|
|||
University
|
||||
William
|
Mary
|
College
|
NAME
|
UNIT 1
|
UNIT 2
|
UNIT 3
|
UNIT 4
|
United
|
States
|
Government
|
Treasury
|
|
UNIT 5
|
UNIT 6
|
UNIT 7
|
UNIT 8
|
|
Department
|
Internal
|
Revenue
|
Service
|
NAME
|
UNIT 1
|
UNIT 2
|
UNIT 3
|
UNIT 4
|
King
|
County
|
Health
|
Department
|
|
City of
|
City
|
Public
|
Safety
|
NAME
|
UNIT 1
|
UNIT 2
|
UNIT 3
|
UNIT 4
|
Dominion of
|
Dominion
|
Labour
|
Department
|
Comments