Jika anda ingin membuat
perubahan nyata dalam hidup anda, anda harus terlebih dahulu memulai dengan
belajar bagaimana secara efisien mengelola waktu anda. Siapa pun yang
mengetahui bagaimana mengelola waktu, akan juga mengetahui bagaimana mengelola
hidup. Manajemen waktu yang baik adalah tentang prioritas yang tepat, baru
setelah itu tercipta manajemen yang tepat untuk hidup anda. Kualitas hidup anda
tergantung pada manajemen yang cerdas dari waktu anda dan bukan oleh jumlah
energi yang anda konsumsi pada apa yang anda lakukan.
Apakah anda selalu merasa
kehabisan waktu dan anda tidak dapat melakukan apa yang dijadwalkan?
Apakah anda selalu merasa bahwa
anda tidak memiliki cukup waktu untuk diri sendiri?
Apakah anda merasa bahwa anda
hidup dan bekerja di lingkungan yang penuh tekanan tanpa hasil positif?
Jika jawaban untuk salah satu
pertanyaan di atas adalah YA, maka sudah saatnya untuk mengubah hidup anda dan
mulai menghabiskan waktu anda dengan bijaksana dan efisien. Anda harus berjanji
pada diri anda sendiri bahwa anda akan menjadi lebih terorganisasi dan fokus
pada tujuan anda dan bahwa anda akan menggunakan waktu untuk kebaikan anda
sendiri.
1.
Menguasai daftar hal-hal yang harus anda lakukan (to-do lists)
To-do lists yang baik dan
efisien haruslah mencakup tugas-tugas dan kegiatan anda saat ini serta
tugas-tugas yang harus diselesaikan dalam waktu dekat. Untuk setiap item dalam
daftar, anda harus menentukan kapan dan berapa banyak waktu yang anda butuhkan
untuk menyelesaikannya. Tugas yang berulang dapat direncanakan untuk hari-hari
tertentu di mana anda memiliki waktu yang tepat untuk menyelesaikannya.
Anda tidak boleh meremehkan
pentingnya perencanaan tugas-tugas anda. Sebuah rencana yang baik dan akurat
dapat memberikan anda kontrol yang besar dari waktu anda. Anda harus menyadari
apa yang terpenting bagi anda dan menempatkannya pada urutan atas di daftar
anda.
2. Buat
rencana SMART (Specific-Measureable-Achievable-Reasonable-Timeline)
Rencanakan tugas yang paling
sulit di awal setiap minggu sehingga anda akan lebih santai menjelang akhir
minggu dan sebelum akhir pekan. Tugas yang sulit lebih baik dijadwalkan di awal
minggu (Senin atau Selasa), sementara tugas-tugas yang lebih mekanis atau rutin
di sekitar pertengahan minggu, dan mendekati akhir minggu (Kamis dan Jumat)
waktu anda bisa sedikit lebih bebas dan santai karena di kedua hari ini telah
menumpuk kelelahan dan stres sebagai akibat dari pekerjaan di hari-hari
sebelumnya.
3.
Belajarlah untuk mengatur prioritas anda
Anda harus belajar bagaimana
secara efisien mengatur prioritas-prioritas anda. Tugas yang paling penting
harus berada di peringkat lebih tinggi dalam daftar. Cobalah untuk menerapkan
prinsip Pareto di mana 80 % dari prestasi anda dihasilkan dengan melakukan 20 %
usaha anda. Dengan kata lain, cobalah untuk bekerja cerdas dan sederhana.
Jangan mengabaikan tugas-tugas penting anda untuk mencapai hasil yang tidak
signifikan.
4.
Kunci manajemen waktu yang sukses adalah delegasi
Kunci sukses manajemen waktu
adalah delegasi. Jangan mencoba untuk menyelesaikan semua tugas sendirian.
Kenali mana tugas yang dapat diselesaikan oleh orang lain dan delegasikan
pekerjaan tersebut kepada mereka. Ini adalah satu-satunya cara dimana anda
dapat memiliki waktu yang diperlukan untuk menangani tugas-tugas yang
benar-benar penting bagi anda. Pada saat yang sama, apa yang anda pilih untuk
dikerjakan, lakukanlah dengan benar pertama kalinya demi menghemat waktu karena
mengerjakan pekerjaan berulang. Pengalaman menunjukkan bahwa waktu yang anda
perlukan untuk mengulang pekerjaan anda akan lebih banyak dihabiskan dibanding
waktu yang anda perlukan untuk mengerjakan pekerjaan secara benar dari awal.
Delegasi adalah seni yang dapat memberikan banyak manfaat bagi orang-orang yang
harus melakukan banyak kegiatan.
5.
Jangan takut untuk mengatakan ‘TIDAK’
Anda harus belajar untuk
sekali-sekali mengatakan TIDAK dan menolak tugas-tugas yang tidak dapat anda
lakukan. Jika anda kehabisan waktu dan merasa stres, maka lebih baik untuk
menolak undangan pergi makan siang atau makan malam keluarga. Anda harus
menyadari bahwa anda tidak dalam kewajiban untuk mempersingkat segalanya dalam
sekejap. Anda harus belajar untuk memilih tugas yang anda benar-benar ingin
lakukan atau yang perlu diselesaikan.
6.
Membagi tugas yang panjang dalam kegiatan yang lebih kecil
Teknik
lain yang akan membantu anda dalam manajemen waktu adalah dengan memecah
tugas-tugas panjang yang biasanya anda tidak ingin melakukannya atau terlalu
sulit menjadi beberapa kegiatan yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Ini
akan mengelola baik stres maupun waktu anda. Anda misalnya, dapat meluangkan
waktu 10 menit setiap hari untuk bekerja pada tugas yang tidak menyenangkan
atau panjang. Dengan menggunakan pendekatan ini, secara bertahap anda akan
memiliki beberapa kemajuan, anda akan merasa lebih baik dan pada akhirnya anda
akan dapat menyelesaikan aktifitas dengan cepat daripada terus menerus menunda hal tersebut.
7.
Perfeksionisme membutuhkan waktu
Anda harus mencoba menghindari
kesempurnaan. Berkutat tanpa akhir dalam mencari kesempurnaan untuk hal-hal sepele
adalah buang-buang waktu dan tidak akan memberikan anda cukup waktu untuk
menangani tugas-tugas yang lebih berguna dan mungkin lebih menyenangkan.
8.
Kenali waktu dimana anda lebih produktif
Adalah normal bahwa kinerja
Anda tidak sama sepanjang waktu. Ada saat-saat dimana anda lebih produktif
sementara di saat lain produktivitas anda menurun karena berbagai alasan. Fase
ini dapat terjadi pada hari yang sama. Dengan asumsi bahwa anda bekerja 8 jam
sehari, ini memberi anda sekitar 1.800 jam kerja per tahun. Temukan periode
waktu dimana anda lebih produktif dan di saat tersebut cobalah untuk menangani
tugas yang paling sulit.
9.
Cobalah untuk tidak menunda hal-hal untuk nanti
Anda perlu belajar untuk
mengatasi setiap tugas dan masalah ketika perlu ditangani. Cobalah untuk tidak
menunda kegiatan untuk lain waktu, karena di bawah tekanan waktu anda lebih
mungkin untuk melakukan kekeliruan dan mengambil keputusan yang salah.
10.
Hindari hal-hal yang dapat mengalihkan perhatian anda
Selama jam kerja, cobalah untuk
menemukan saat-saat di mana tidak ada yang bisa mengganggu anda melakukan
aktivitas. Jika anda memiliki kebijakan pintu terbuka, anda mungkin harus
menutupnya sesekali. Jika seseorang datang ke kantor anda ketika anda memiliki
tugas yang harus diselesaikan, tolaklah secara lembut permintaannya dan
jadwalkan waktu lain untuk bertemu dengan mereka.
12.
Jangan lupa diri anda sendiri
Ketika
anda membuat rencana, jangan lupa menyertakan
kegiatan yang berkaitan dengan kesenangan dan waktu istirahat untuk anda
sendiri. Selama waktu ini, pastikan bahwa anda benar-benar berhenti dari
pekerjaan anda, santailah dan isi ulang baterai anda. Jika diperlukan cobalah
untuk tidur selama setengah jam dan selama waktu itu lakukan sesuatu yang anda
sukai dan membuat anda tenang. Setengah jam memang tidak membuat perbedaan
dalam tidur anda, tetapi dapat memberikan kepuasan dan mempersiapkan anda lebih
baik di hari berikutnya. Beri penghargaan untuk diri anda sendiri ketika anda
berhasil menyelesaikan pekerjaan yang melelahkan.
12.
Menganalisa dimana anda menghabiskan waktu anda
Untuk dapat mengoptimalkan
waktu anda lebih baik, anda harus terlebih dahulu memahami di mana anda
menghabiskan waktu anda. Untuk melakukan itu, anda dapat menggunakan log
(catatan rekaman) untuk merekam aktivitas anda. Anda harus melakukan itu selama
2-3 minggu. Dalam log, anda harus mencatat semua yang anda lakukan per jam
ketika anda terjaga, berapa banyak waktu yang anda alokasikan untuk setiap
tugas, aktivitas, pertemuan dan berapa banyak waktu yang anda alokasikan untuk
istirahat dan tidur. Setelah anda memiliki informasi ini di log, anda dapat
mulai menganalisa di mana anda menghabiskan waktu anda dan buatlah perubahan yang
diperlukan untuk mengoptimalkan waktu anda. Anda harus fokus pada kegiatan yang
paling penting untuk diselesaikan. Hindari kegiatan atau tugas yang tidak
memberikan nilai tambah. Sebagai contoh, setelah dilihat pada log anda, anda
melakukan pengecekan email sebanyak 10 kali dalam sehari; anda harus
meminimalkan menjadi hanya beberapa kali per hari.
13.
Selalu rencanakan waktu untuk kegiatan tak terduga
Masukkan dalam rencana anda
waktu ekstra untuk tugas-tugas dan kegiatan tak terduga. Revisi rencana anda
secara teratur dan alokasikan waktu untuk kegiatan tak terduga. Hal-hal yang
beresiko akan memakan waktu anda misalnya masalah dengan PC anda, dan miliki
solusi alternatif yang untuk mengatasinya.
Manajemen waktu adalah suatu
keterampilan yang memerlukan waktu untuk menguasainya sehingga mulailah bekerja
dengannya! Pada akhirnya, manajemen waktu akan memberi anda waktu tambahan yang
anda butuhkan untuk dapat menikmati apa yang paling penting bagi anda dan
mengubah hidup anda menjadi lebih baik.
Anda
mungkin juga meminati:
Faktor Penghambat Manajemen Waktu Efektif
1. Prokrastinasi (Menunda pekerjaan)
- Menulis laporan (sulit) > < membuka
e-mail / data komputer (mudah)
- Deadline membuat frustasi dan
menghambat penyelesaian tugas > < Deadline menolong
menyusun rencana dan prioritas daftar yang akan dikerjakan.
- Bekerja baik dibawah tekanan waktu > <
banyak waktu diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
2. Perfeksionis
- Ditumbuhkan sejak dini (sejak sekolah)
- Dapat mengarah ke prokrastinasi, oleh
karena : takut salah dan cenderung mengerjakan tugas secara berulang-ulang
3. Tidak
Mampu membuat prioritas
- Tidak bisa ‘memboboti’ / menilai pekerjaan :
lama, urgensi (segera atau nanti) dan berat – ringannya pekerjaan.
- Tidak bisa menyusun berbagai pekerjaan
secara sistematis
- Dapat diminimalisir dengan cara menetapkan
kategori pekerjaan yaitu berdasarkan tingkat kepentingan dan urgensinya.
Prosedur operasi standar (Bahasa Inggris: standard operating
procedure, SOP) atau kadang disingkat POS,
adalah suatu set instruksi yang memiliki kekuatan sebagai suatu petunjuk
atau direktif. Hal ini mencakup hal-hal dari operasi yang memiliki suatu prosedur pasti atau terstandardisasi, tanpa kehilangan
keefektifannya. Setiap sistem
manajemen kualitas yang baik selalu didasari oleh POS.
Prosedur
operasional standar/ Standard Operating Procedure (SOP)
digunakan oleh suatu organisasi untuk memberi jejak arsip dan keseragaman
tindakan operasionalnya. Penyusuan SOP berbeda setiap organisasi. Dalam
praktiknya tidak semua SOP yang dibuat dapat diterapkan dalam kegiatan
operasional, bahkan parahnya SOP hanya sekadar dokumen yang diletakkan di rak
atau lemari karena ia tidak dapat difungsikan sebagaimana mestinya. Oleh karena
itulah, perlu cara tepat menyusun standar operasional prosedur (SOP).
Dua fungsi dasar SOP yang
menjadi fungsi esensial bisa digambarkan sebagai berikut:
1. Sebagai rujukan knowledgebase bagi kegiatan operasional yang senantiasa diperbarui
Tindakan-tindakan
pekerjaan semisal alur pemasaran dan penjualan, pengiriman barang dari
logistik, hingga pelayanan pelanggan semua akan tertata dengan rapi
(terstruktur) dengan merujuk pada knowledgebase (baca: SOP) ini. SOP disarankan bahkan
diharuskan untuk diperbarui apabila adanya alur kerja yang berubah sehingga
harus adanya pembaruan berdasarkan keputusan auditor “jaminan mutu”.
2. Sebagai arsip pelacakan kegiatan operasional, penilaian, dan
perbaikan
SOP
akan menjadi bukti otentik bagi alur pekerjaan yang memerlukan arsip karena SOP
biasanya memiliki formulir kerja semisal berita acara presentasi produk oleh
staf marketing, berita acara kunjungan onsite layanan pelanggan, bukti
pengiriman barang, dll. Dengan adanya audit jaminan mutu berkala secara
internal dan eksternal sebagai penilaian, perbaikan-perbaikan untuk
penyempurnaan harus dilakukan.
SOP tidak dapat
dirumuskan dengan segelintir orang apalagi yang tidak memahami sistem kerja
perusahaan. Setidaknya diperlukan tim khusus yang berkompeten agar SOP yang
dibuat sesuai dengan keadaan sebenar perusahaan. Adapun berikut ini beberapa
cara yang bisa dijadikan acuan:
1. Pembentukan tim khusus
SOP
Tim
terdiri dari tenaga kompeten dari setiap bagian/ divisi perusahaan misalnya
manajer pemasaran, manajer support, dll. Jika diperlukan, libatkan konsultan
jaminan mutu untuk mendapat informasi/ masukan yang tepat.
2. Pembagian tugas tim
Tenaga
yang telah dibentuk diharuskan memiliki tugas dan tanggung jawabnya masing-masing
untuk memetakan deskripsi kerjanya.
3. Penentuan sasaran
penerapan SOP
Sasaran
SOP yaitu divisi-divisi di perusahaan yang memang patut atau perlu menggunakan
SOP
4. Penentuan waktu dan
tempat penerapan SOP
Perkirakan
waktu pelaksanaannya setelah verifikasi/ persetujuan atas SOP yang dibuat
termasuk tempat yang sesuai yaitu divisi masing-masing.
5. Mendokumentasikan jenis
kegiatan operasional setiap divisi
Setelah
tim memetakan alur kerja setiap divisi yang dipegangnya, catat apa saja jenis kegiatan
operasional yang selalu dilakukan. Pencatatan ini dalam bentuk perinci beserta
penjelasannya.
6. Menyusun alur kerja,
instruksi kerja, dan formulir pendukung
Alur
kerja berupa bagan alur (flow chart) beserta penjelasannya. Instruksi kerja
adalah penjelasan perinci dari alur kerja. Formulir pendukung digunakan sebagai
arsip yang akan menjadi bukti otentik kegiatan operasional.
7. Tukar pendapat/ masukan
antarsesama tim
Saling
memberi masukan atau tambahan antarsesama tim.
8. Libatkan pelaku pelaksana
SOP
Tindakan
ini diperlukan agar pelaksana SOP dapat memberikan masukan atas temuan yang
kurang.
9. Evaluasi dan perbaikan
jika ada Rekonstruksi atau uji coba
Lakukan
pengujian SOP setiap divisi untuk mengetahui keefektifannya.
10. Verifikasi dari pihak
Quality Management Representative
Setelah
uji coba dinyatakan tidak ada masalah dalam pelaksanaan, manajer QMR perusahaan
berhak memverifikasi dan memberi persetujuan.
11. Umumkan/ sosialisasikan
kepada setiap pelaksana SOP
Sosialisasi
SOP dapat dilakukan dengan adanya rapat yang melibatkan semua divisi untuk
memastikan bahwa ketika implementasi memang sudah siap.
12. Pemantauan dan analisis
Dalam
beberapa bulan ke depan hingga setahun, pemantauan berkala harus selalu
dilakukan untuk menilai apakah ada kendala, kriteria yang salah, tidak efektif,
dll.
Demikian cara penyusunan
SOP dari kami. Jika ada masukan, silakan komentari di kolom komentar di bawah
ini.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
(SOP) DAN AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
(Tjipto Atmoko)
Abstrak
Standar Operasional Prosedur
adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan
tugas pekerjaan sesuai dengan
fungsi dan alat penilaian kinerja instasi pemerintah
berdasarkan indikator indikator
teknis, administrasif dan prosedural sesuai dengan tata
kerja, prosedur kerja dan sistem
kerja pada unit kerja yang bersangkutan. Tujuan SOP
adalah menciptakan komitment
mengenai apa yang dikerjakan oleh satuan unit kerja
instansi
pemerintahan untuk mewujudkan good governance.
Standar operasional prosedur
tidak saja bersifat internal tetapi juga eksternal,
karena SOP selain digunakan untuk
mengukur kinerja organisasi publik yang berkaitan
dengan ketepatan program dan
waktu, juga digunakan untuk menilai kinerja organisasi
publik di mata masyarakat berupa
responsivitas, responsibilitas, dan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah. Hasil kajian
menunjukkan tidak semua satuan unit kerja instansi
pemerintah memiliki SOP, karena
itu seharusnyalah setiap satuan unit kerja pelayanan
publik instansi pemerintah
memiliki standar operasional prosedur sebagai acuan dalam
bertindak, agar akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah dapat dievaluasi dan teruku
Panduan untuk Prosedur Standar Operasional Menulis
Halaman 1 dari 10
isi
• Mengapa Menulis Standar Operasional Prosedur ( SOP ) ?
• Sepuluh Alasan untuk Menulis SOP
• Apakah yang dimaksud dengan SOP ?
• Apa yang harus Sertakan dalam SOP
• Menulis Short- bentuk SOP
• SOP Menulis Penggunaan oleh Lebih dari Satu Orang
• Sepuluh ( Lebih ) Alasan untuk Menulis SOP
• Sepuluh Tips untuk Perlu Pikiran Ketika Menulis SOP
Mengapa Menulis Standard Operating Procedures
SOP adalah satu set instruksi atau langkah seseorang berikut
untuk menyelesaikan pekerjaan dengan aman , dengan
tidak berdampak buruk terhadap lingkungan ( dan yang memenuhi
standar kepatuhan ) , dan
dengan cara yang memaksimalkan persyaratan operasional dan
produksi . Menulis SOP untuk setiap
proses individu atau kelompok melakukan : bongkar bahan baku ,
manufaktur
produk , menutup operasi , memperbaiki sirkuit listrik rusak ,
bekerja sama dengan
pasien di rumah sakit , yang bekerja di pelayanan makanan ,
melakukan kegiatan di kantor pemadam kebakaran , dan
ribuan kegiatan kerja lainnya .
( Ini ditulis seolah-olah berlaku untuk industri , tapi setiap
orang di tempat kerja apapun dapat menyesuaikan
ide dengan mudah . Silahkan melakukannya . )
Selama bertahun-tahun , orang Quality Assurance di
perusahaan-perusahaan besar telah menulis
pedoman operasional atau prosedur , yang disebut Standar
Operasional Prosedur ( SOP ) untuk membantu
pekerja menghasilkan produk berkualitas yang membantu perusahaan
bersaing di pasar .
Untuk gambaran bagaimana sedikit penekanan ditempatkan pada SOP
di tempat kerja Anda , pertimbangkan w
Untuk gambaran bagaimana sedikit penekanan ditempatkan pada SOP
di tempat kerja Anda , pertimbangkan yang
menulis mereka . Di banyak perusahaan , SOP yang ditulis oleh
orang-orang yang merancang atau " insinyur "
manufaktur , dan , kadang-kadang , pengendalian lingkungan
proses , tetapi yang tidak memiliki
pengalaman dengan keselamatan dan kesehatan .
SOP juga ditulis oleh orang-orang yang mengawasi kegiatan
seperti bongkar , bongkar dan
mentransfer bahan ; pemeliharaan; kendaraan , crane dan mesin
yang sama operasi ;
mencampur atau memproduksi bahan kimia ; melakukan audit ; dan
sebagainya . Kurang jelas
pemahaman operasi , orang-orang ini dapat membuat kesalahan saat
menulis SOP tidak
peduli seberapa keras mereka mencoba .
Di beberapa perusahaan , ketika teknisi dan supervisor tidak
punya waktu untuk menulis SOP ,
mereka menyewa magang musim panas siswa untuk menulis mereka .
Mempekerjakan bantuan tersebut lebih baik daripada tidak ,
namun kurangnya pengalaman membuat solusi ini kesalahan yang
jelas . Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi ,
perusahaan meminta para pekerja untuk menulis SOP , namun
pekerja jarang memiliki komprehensif
pengetahuan yang dibutuhkan untuk menulis SOP yang baik . Mereka
membutuhkan bantuan . Pada akhirnya , tidak peduli siapa
menulis sebuah SOP , seseorang di tempat kerja tidak resmi ( dan
kadang-kadang secara resmi ) alter
cara pekerjaan dilakukan dan tidak mengubah SOP.Guide untuk
Menulis Standar operati
Standard
Operating Procedures (SOPs) help maximum safety and operational efficiency for
these kind of organisations:
- Pharmaceutical organizations
- Government organizations
- Emergency response operations
- Clinical research organizations
- Power producing organizations
- Pharmaceutical organizations
- Government organizations
- Emergency response operations
- Clinical research organizations
- Power producing organizations
SOPs
are detailed written instructions to achieve uniformity of the performance of a
specific function.
A well-written
SOP can be used to satisfy compliance requirements. SOPs are recommended for
all procedures that pose a potential risk to the health and safety of
personnel.
Standard Operating Procedures (SOPs) lets you operationalize documents such as plans, regulation, compliance, and policies. SOPs distil requirements contained in these documents into a format that can be used by staff members in their work environment.
Standard Operating Procedures (SOPs) lets you operationalize documents such as plans, regulation, compliance, and policies. SOPs distil requirements contained in these documents into a format that can be used by staff members in their work environment.
Standard
Operating Procedures (SOPs) should be tranfered without every modification to insure
the expected results. Every modification or divergence of a given standard, the
Procedure should being served, while an investigation and results of the
investigation documented according to the internal divergence procedure. All
high-class processes and procedures should be put on in a Standard Operating
Procedure.
This
Standard Operating Procedure should be the base for the everyday training
programme of every employee. The Standard Operating Procedure should be often
updated to insure of obedience to the realisation conditions and the working
practise.
A
minimum review list of 3 years is recommended. Changes of the Standard
Operating Procedure are activated generally by the process or the procedure
changes or the adaptations. These changes should be led by the internal site
controlling procedure. A part of the activity list of such changes should be to
update the coherent standard operating procedure. Standard operating procedure
should be in the place for all high-class systems plus the specific operational
activities on the side.
The
structure of a the Procedure System and the sum of all SOPs should be
considered carefully. Too many standard operating procedure could lead to a
breakdown of the SOP Sstem.
Comments