Sekolah-sekolah Katolik di bawah naungan KAJ baru-baru ini membuat
gebrakan baru dengan program terbarunya yang sebenarnya tidak asing bagi kita
yaitu gerakan SOJINO JIKAN. Kegiatan ini dianggap tidak asing karena sebenarnya
sejak dulu juga sudah dilakukan seluruh siswa di Indonesia yang biasa disebut
dengan bersih-bersih.
Akan tetapi ada yang membedakan kegiatan bersih-bersih tersebut dengan kegiatan SOJINO JIKAN yang diadopsi dari negara Jepang tersebut. Kalau kegiatan bersih-bersih biasanya hanya dilakukan di akhir pekan dengan memakan waktu lebih dari satu jam serta yang melakukannya hanya siswa saja, maka kegiatan bersih-bersih di SOJINO JIKAN sebenarnya dilakukan setelah jam makan siang di sekolah, waktunya selama hanya 15 menit saja dan dilakukan oleh seluruh warga sekolah mulai dari siswa, guru, karyawan maupun satpam.
Akan tetapi ada yang membedakan kegiatan bersih-bersih tersebut dengan kegiatan SOJINO JIKAN yang diadopsi dari negara Jepang tersebut. Kalau kegiatan bersih-bersih biasanya hanya dilakukan di akhir pekan dengan memakan waktu lebih dari satu jam serta yang melakukannya hanya siswa saja, maka kegiatan bersih-bersih di SOJINO JIKAN sebenarnya dilakukan setelah jam makan siang di sekolah, waktunya selama hanya 15 menit saja dan dilakukan oleh seluruh warga sekolah mulai dari siswa, guru, karyawan maupun satpam.
SMK DAMOS sebagai salah satu binaan KAJ, juga sudah memulai kegiatan
ini setiap hari Jumat, dan dilakukan diakhir pembelajaran. Kelas pagi memulai
kegiatan tersebut pada minggu kedua bulan Agustus 2016 dan minggu ketiga akan
dilakukan oleh kelas siang. Jadi tidak setiap minggu atau setiap hari seperti
di negara Sakura sana. Dari pertama kali
dilaksanakan sudah terlihat antusias siswa pada saat melakukan bersih-bersih
tersebut. Seluruh siswa terlihat semangat untuk membersihkan kelas mereka
masing-masing. Tidak ada murung, seluruhnya senang melakukan SOJINO JIKAN
Di Jepang SOJINO JIKAN merupakan ritual
harian yang disebut sebagai waktu untuk membersihkan, bukan hanya cara praktis
menjaga sekolah, akan tetapi adalah pelajaran sikap yang memperkuat tanggung
jawab siswa, rasa kebersamaan, dan rasa hormat.
Oleh karena semua orang terlibat dalam membersihkan kelas,
tugas dibuat mudah dan cepat.
Selain keterampilan hidup sederhana, diajarkan
juga gagasan bahwa pembersihan bukan hukuman tapi hanya rutinitas sehari-hari.
Comments