KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.2

 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.2

  1. Peristiwa: 


RGreSu5ih3GtP5CzqfW-YfykiczfLiIiTl9rpO54-GTmUJgXQZDBgd25OKnQS1_Hy9wK-Y3XMED4jFDnZMLsKD1v5Dc6esdLICV3eiLIXz6CEmbTaCuojaAorfGrnR0UV1z6ad6O5YPUE5DwsKPv9X1KAwbAiJxnSwsQ9BVVJLsx_STG4ZUAvYhKjnEp    y-DHbgIxXgMaSIHCwS0hpdW0UEd8unu_qzd3LWxOa2QZPOcxPLfZyFKpOlh3EZgZzvGlGfpfZQd_qx6_RqYkdQQ_5gNx3WEgvDCBYn9CzMjK_ATjqiVI7mbnAwOISYi3OocW79i0KIT4SWjh3ZghseNB--ILDecAXsLJE3WkOATUp2P-X57k9JOI4g25


Momen yang paling penting atau menantang atau mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran Modul 1.1 hingga Modul 1.2 adalah pada saat mengetahui dan mendemonstrasikan di setiap proses pembelajaran dan setiap kegiatan sekolah atau kegiatan komunitas. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa inti dari kedua modul tersebut adalah bahwa dalam setiap proses pembelajaran haruslah memerdekakan para murid yaitu Bapak Ibu guru penggerak dalam menuntun para murid haruslah berpihak kepada murid dengan memberikan segala hak-hak yang seharusnya mereka terima selama dalam proses pembelajaran. Bapak Ibu guru harus tergerak hatinya untuk terus bergerak dengan menunjukkan nilai-nilai dan peran yang guru penggerak sudah miliki. Dan dalam menggerakkan para murid setiap seperti yang sudah dipaparkan dalam modul 1.1 berdasarkan filosofis pendidikan nasional Bapak Ki Hajar Dewantara, diperlukan pemahaman akan pengajaran dan pendidikan. 

u1SEgD-FYS-6yeztJ_8yjcHpbOTMTkNM2NTc0huvzHs4AV-bJJwax3VsAcHWojqub32Vr_BbEyvpk59QoJT6OHEUV2GHLdgpHqiiZoaDiqBxLBwZqnngO4ZltnVYLQl6bn6qLa5CPp-tJhpJjqBd3NzZWS2aHx99HesdrTzrSFpp4-8kY3fP2bhTV5HY


Pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama ialah memerdekakan manusia sebagai bagian dari persatuan (rakyat). Manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung pada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. Pendidikan menciptakan ruang bagi murid untuk bertumbuh secara utuh agar mampu memuliakan dirinya dan orang lain (merdeka batin) dan menjadi mandiri (merdeka lahir). Kekuatan diri (kodrat) yang dimiliki, menuntun murid menjadi cakap mengatur hidupnya dengan tanpa terperintah oleh orang lain. 


  1. Kaitan antara Modul 1.1 dan 1.2 yang saya fahami adalah bahwa dalam mewujudkan atau mengimplementasikan kegiatan MENUNTUN para murid sesuai dengan laku kodrat dan laku zamannya, maka para Bapak Ibu guru penggerak harus terlebih dahulu memahami NILAI KEMANUSIAAN secara universal. Nilai-nilai kebajikan yang sifatnya universal lah kemudian yang dapat dijadikan “landasan bersama” (common-ground), bagi beragam kepentingan, suku-bangsa, ras, agama, dan antar-golongan. Semangat untuk mengapresiasi dan berpihak pada nilai-nilai yang diperlukan dan menguntungkan anak adalah landasan dalam membawakan peran perubahan di pendidikan. Dengan demikian diharapkan, Bapak/Ibu dapat menilik kembali nilai-nilai yang sudah ada dalam diri pribadi lalu menguatkan yang selaras dengan nilai-nilai dan konsep yang dipromosikan dalam Program Guru Penggerak ini. Bapak/Ibu juga diharapkan untuk menjawab dengan seksama dan mendalam pertanyaan-pertanyaan refleksi yang telah disediakan agar pemahaman Bapak/Ibu akan konsep yang dipaparkan pun menjadi semakin kuat, semakin paham pula bagaimana manusia tergerak dan bergerak, sehingga semakin menghayati bagaimana menggerakkan manusia.

  1. Perasaan: 

Saat momen itu terjadi saya merasa seperti bagaikan seorang Ibu kandung dari peserta didik saya yang mana harus benar-benar memberikan cinta kasih sayang  dalam setiap proses pendampingan dan proses tuntuan dalam mengenali dan mengembangkan segala potensi dan bakat yang ada pada anak-anaknya supaya cita-cita dan kesejahteraan mereka mereka dapat tercapai sesuai dengan yang mereka impikan.

  1. Pembelajaran: 

Sebelum momen tersebut terjadi saya berpikir bahwa memang saya harus mengikuti kebiasaan-kebiasaan lama Bapak Ibu guru dalam setiap proses pembelajarannya yaitu tidak berpusat pada murid tetapi teaher oriented, sekarang saya berpikir bahwa muridlah yang menjadi pusat dari segala kegiatan proses pembelajaran jadi diperlukan suatu agen dalam memimpin dan mengelola perubahan dari teacher oriented menjadi student oriented, yaitu keberpihakan terhadap para murid seperti yang telah diimplementasikan pada kurikulum merdeka.

  1. Penerapan ke depan (Rencana): 

Pengembangan diri yang sederhana, konkret dan rutin yang dapat saya lakukan sendiri dari sekarang, untuk membantu menguatkan nilai-nilai dan peran saya sebagai Guru Penggerak adalah mengikuti DIKLAT DIGITALISASI ARSIP yang diadakan MGMP Konsentrasi Keahlian MPLB(Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis) Kota Tangerang.



Comments