HUJAN ASAM





HUJAN ASAM


Hujan Asam adalah hujan yang mengandung asam sulfat, asam nitrat dan nitrit yang berasal dari asap pembuangan pabrik/industri, kendaraan maupun rumah tangga dan mempunyai pH di bawah normal

Menurut Wikipedia, hujan asam adalah segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah.

Hujan sebenarnya sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.

Sebenarnya terjadinya hujan asam secara alamiah disebabkan oleh aktivitas gunung berapi dan proses-proses bio kimia yang terjadi dibumi ini seperi di rawa-rawa, tanah, laut, dan dimanapun itu.


Pada saat ini terjadinya hujan asam tersebut lebih banyak dikarenakan campur tangan manusia seperti dari industri dan kendaraan bermotor. Gas emisi yang dihasilkan dibumi dibawa oleh angin ke atmosfer.

Hujan asam yang sering terjadi saat ini dimulai ketika terjadinya revolusi industri di Eropa, pada saat itu mulailah terlihat dampak dari hujan asam yaitu terjadinya penurunan tingkat keasaman (pH) didaerah kutub dari 6 menjadi 4,5. Tidak hanya perubahan pH saja, dampak lain yang dirasakan bagi kehidupan dikutub adalah marinya organisme-organisme kecil disana yang disebut dengan diatom.


Hujan asam terjadi karena gas sulfur oksida yang dikeluarkan dari asap-asap pabrik dan gas nitrogen oksida yang dihasilkan dari banyaknya kendaraan bermotor berkumpul menjadi satu dan bereaksi dengan uap air yang ada diudara. Proses reaksi ini menghasilkan asam sulfat, asam nitrit dan asam nitrat yang berkondensasi membentuk awan yang menjadikannya hujan asam.

Udara yang tercemar mengandung bahan-bahan antara lain
karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), Hidrocarbon (HC), karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2), dll. Namun bahan pencemar utama yang menyebabkan terbentuknya hujan asam adalah nitrogen oksida (NOx) dan sulfur dioksida (SO2).

Gas sulfur dioksida (SO2) merupakan hasil pembakaran belerang atau proses kimia lainnya. Gas SO2berbau tajam dan tidak mudah terbakar.
SO2 secara alami banyak dihasilkan dari aktivitas vulkanik dari gunung berapi (lihat gambar 6).
Di kota-kota besar, SO2 banyak dikeluarkan oleh pabrik-pabrik yang menggunakan bahan yang mengandung belerang, pembangkit listrik, dan transportasi yang menggunakan bahan bakar fosil yang mengandung belerang.
Contoh bahan bakar fosil yang mengandung belerang adalah batu bara dan minyak bumi. Saat dibakar belerang dalam bahan bakar tersebut akan beroksidasi membentuk SO2 dan lepas ke udara.

Nitrogen oksida sering disebut NOx karena oksida nitrogen mempunyai 2 macam bentuk yang sifatnya berbeda yaitu gas nitrogen dioksida (NO2) dan gas nitrogen monoksida (NO). Sifat gas NO2 adalah berwarna merah kecoklatan dan berbau tajam menyengat hidung, sedangkan gas NO tidak berwarna dan tidak berbau. NOx banyak dihasilkan oleh berbagai macam aktivitas yang menunjang kehidupan manusia seperti transportasi, pembangkit listrik, pembuangan sampah, dan lain-lain. Oleh karena itu, kadar NOx di daerah perkotaan yang berpenduduk banyak akan lebih tinggi daripada daerah pedesaan yang berpenduduk sedikit.

Dampak buruk terhadap lingkungan adalah :
Mempengaruhi kualitas air
Merusak tanaman
Melarutkan logam – logam berat yang terdapat dalam tanah
Bersifat korosi sehingga merusak material bangunan
Bersifat beracun bagi manusia

Comments