IMPLEMENTASI PROBLEM BASED LEARNING PADA PROSES PEMBELAJARAN KOMPETENSI MENGELOLA PERTEMUAN/RAPAT DI KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK STRADA DAAN MOGOT
Pada awal
proses pembelajaran guru mengarahkan para siswa untuk membentuk tim kerja sebanyak 3 kelompok
dengan jumlah anggota dalam satukelompok berisi 12 orang, satu kelompok berisi
11. Setiap kelompok mempunyai seorang Chair Person (Ketua), seorang ScribeJuru Tulis/Sekretaris) untuk
mencatat seluruh hal-hal penting selama kegiatan pembelajaran pada satu buku
khusus dan, semua siswa bergantian menjadi Tutor.
Guru menjadi Facilitator wajib
memandu jalannya proses PBL dan mengarahkan juru tulis dalam mencatat hal apa
saja yang dianggap penting selama proses kegiatan.Indikator dari keberhasilan
siswa adalahkemampuan membuat Undangan Rapat, Agenda Rapat, Daftar Acara Rapat
dan yang paling esensial adalah mampu menjadi seorang notulis yang handal
(mampumembuat notulen dengan cepat, valid dan sesuai dengan sistematika
yangberlaku).
Pada
gambar, terlihat suasana kelas pada proses pembelajaran PBL, dimana para siswa
terlibat secara aktif dan berkolaboratif/berkelompok untuk memecahkan
permasalahan materi yang sudah dipresentasikan oleh guru terlebih dahulu.
Suasana
kelas pada proses pembelajaran PBL
1.
Mengidentifikasi Masalah
( Langkah I )
Langkah pertama yang siswa lakukan adalah
mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum jelas. Pada tahap ini setiap
siswa memandang istilah dan konsep dari sisi yang sama. Berikut adalah
tahapan-tahapannya :
a.
Pertemuan I
Guru memfasilitasi
siswa dengan memutarkan video simulasi rapat (https://www.smkdamosdiary.com/2015/02/simulasi-rapat.html). Dari hasil pengamatan video tersebut guru menstimulasi para
siswa dengan mempresentasikan permasalahan yaitu bagaimana caranya supaya
setiap kelompok mampumempersiapkan dan mengelola suatu pertemuan/rapat seperti
yang mereka tonton dari video danyang paling pokok adalah kemampuan
membuat notulen rapatdengan cepat, valid dan sesuai dengan sistematika.
Kemudian guru mendorong siswa untuk meningkatkan rasa ingin
tahu siswa tentang materi pokok rapat dengan mengidentifikasi solusi terlebih
dahulu pengertian dari materi pendukung yaitu mendiskusikan pengertian rapat, jenis-jenis rapat, perencanaan dan persiapan suatu
pertemuan/rapat, ini merupakan materi pendukung yang terlebih dahulu harus
dikuasai siswa.
b.
Pertemuan II :
Pada pertemuan II guru
mengarahkan kelompok tim kerja untuk menuliskan dan mendiskusikan secara garis
besar materi pokok pembelajaran yaitu pengetahuan dan keterampilan yang harus
dikuasai. Pada kompetensi Mengelola Pertemuan /Rapat, materi yang harus
kompeten adalah:
1.
Undangan Rapat
2.
Agenda Rapat
3.
Daftar Acara Rapat
4.
Notulen Rapat
Seluruh anggota wajib
memberikan pendapat mereka mengenai seluruh materi pokok yang dipandu oleh
ketua kelompok. Guru bertindak sebagai fasilitator dan juga mengawasinya
jalannya diskusi. Setiap siswa yang memberikan pendapat diberi penghargaan
dengan ucapan terima kasih dan tepuk tangan.
Semua data-data yang mendukung permasalahan materi pokok
pembelajaran dikumpulkankelompok timmelalui juru tulis dan nantinya dijadikan
menjadi suatu bentuk definisi dari masalah yang sedang dibahas, sehingga
permasalahan tersebut dapat diidentifikasi.
2.
Mendefinisikan Masalah
(Langkah II)
Masalah yang akan dibahas ditentukan definisinya dengan
jelas.Seluruh kelompok harus berdiskusi untuk mencapai kesepakatan tentang
materi. Sumber pembelajaran perpustakaan dan internet. Terkadang, ada masalah
yang sengaja dijelaskan dalam perjalanan untuk menguji kemampuan siswa
mengenali gejala tertentu.
Tahapan pada langkah II adalah :
a.
Pertemuan I :
Pada langkah kedua ini guru
mendampingi seluruh kelompok yang sedang
berdiskusi untuk mencapai kesepakatan tentang materi pendukung terlebih dahulu
yaituapa yang kita ketahui tentang definisi rapat, penggolongan jenis-jenis
rapat, bagaimana persiapan suatu rapat. Kemudian mendefinisikan masalah utama
yaitu apa itu undangan rapat, agenda rapat, daftar acara rapat dan notulen.
Selanjutnya
guru mengarahkan ketua kelompok untuk menanyakan kepada anggotanya (pertanyaan
pertama-tama berasal dari dunia nyata/riil yang berasal dari kehidupan
sehari-hari) yaitu :
1. apakah
sudah pernah mendapat surat undangan biasa
(
bukan undangan formal/rapat )
2. apa isi dari surat undangan tersebut
3. bagaimana
dengan surat undangan formal, apakah sudah pernah
mendapatkannya.
4. apakah
sudah pernah membuat agenda (seperti agenda
harian atau rencana harian )
5. apa
isi dari agenda yang pernah Anda lihat. Bagaimana dengan
agenda
rapat, apakah sudah pernah melihatnya
Juru ketik/sekretaris mencatat seluruh
pendapat anggota, dan
melaluikesepakatan bersama yang dipimpin
oleh ketua,
menyimpulkan seluruh definisi.
b.
Pertemuan II :
Pertemuan yang kedua ini guru kembali mengarahkan siswauntuk
melanjutkan diskusi dan ketua memimpin diskusi. Sumber pembelajaran
perpustakaan dan internet. Pertanyaan
yang dilontarkan adalah berasal dari guru yaitu :
a. Sudah pernahkah membuat jadwal atau daftar aktivitas harian secara
terperinci
b.
Apa saja yang ditulis dalam jadwal tersebut
c.
Apakah sudah pernah melihat daftar acara rapat
d.
Pada saat ini ada teman Anda yang menjadi juru tulis, bila Anda
perhatikan hal-hal apa saja yang dia tulis.
e.
Pernah mendengar kata Notulen, coba Anda jelaskan jika pernah
mendengarnya
f.
Bgaimana syarat menjadi seorang notulis yang handal.
Juru ketik/sekretaris kembali mencatat seluruh pendapat anggota, dan
melalui kesepakatan bersama yang dipimpin oleh ketua, menyimpulkan seluruh
definisi pada pertemuan II
Terkadang,
ada masalah yang sengaja dijelaskan dalam perjalanan, inidibuat untuk menguji
kemampuan siswa mengenali gejala tertentu yaitu bagaimana menata ruangan rapat.Meskipun
para siswa memiliki beberapa pengetahuan sebelumnya untuk mengenali suatu
masalah, akan tetapipengetahuan sebelumnya tersebut tidak memungkinkan mereka
menyelesaikan masalah dengan segera. Tim kerja siswa harus memiliki lagi
pengetahuan baru untuk menyelesaikan permasalahan utama.
3.
Curah
Pendapat/Brainstorming ( Langkah III
)
Pada
pertemuan I tahap III ini, guru meminta
seluruh siswa untuk menjelaskan definisi dari semua materi pokok yaitu undangan rapat, agenda rapat, daftar acara rapat dan notulen rapatdengan
mengikuti aturan yang telah disepakati bersama yaitu :
a.
Siswa yang ditunjuk oleh ketuanya wajib
memberikan pendapat tentang materi pokok (guru memotivasi siswa dengan
mengatakan jangan takut salah )
b.
Pendapat yang sudah disebutkan siswa lain,
diminta untuk tidak dikemukakan lagi
c.
Setiap anggota harus bisa menahan diri,
tidak menghakimi ataumendebat pendapat temannya
Semua ide atau pendapat yang dikemukakan siswa,
dicatat oleh juru tulis masing-masing kelompok.Proses brainstorming dan diskusi merupakan pendekatan kolaboratif. Ini
menghasilkan lebih banyak kreativitas dan keluaran dari setiap anggota kelompok.
Selanjutnya pada pertemuan II, guru mengadakan
test tertulis untuk menguji hasil dari pembelajaran pada langkah 1, 2 dan ke-3
4.
Analisis
Masalah (Langkah IV)
Peserta didik merefleksikan
dan menganalisis hasil brainstorming yang
mereka lakukan pada langkah 2 dan 3. Setiap anggota kelompok diperbolehkan
untuk menyajikan ide secara penuh tentang materi. Anggota kelompok dapat
memanfaatkan semua pengetahuan sebelumnya yang mereka miliki. Langkah -langkah
yang ditempuh siswa adalah :
a. Pertemuan
I :
Materi
yang dibahas pada pertemuan ini adalah setiap kelompok mulai berdiskusi
menganalisis bagaimana cara membuat :
a. Undangan Rapat
b. Agenda Rapat
c. Daftar Acara Rapat
d. Notulen Rapat
Pada saat menganalisis surat
undangan rapat, siswa memakai pengetahuan yang sudah mereka miliki sewaktu
belajar kompetensi Melakukan Prosedur Adminstrasi bagian tata persuratan.
Setelah siswa menganalisis, guru mengarahkan setiap kelompok untuk praktik
membuat undangan rapat dan agenda rapat secara sederhana.
b.
Pertemuan II :
Melanjutkan kegiatan pada pertemuan I yaitu praktik membuat daftar
acara rapat dan notulen rapat.
5.
Merumuskan
Tujuan Pembelajaran (Langkah V)
Pada
tahap ini tujuan pembelajaran yang hendak dicapai setiap kelompok tim kerja
harus terfokus, komprehensif dan tepat pada sasarannya. Guru mengarahkan dan
mendampingi siswa untuk belajar secara mandiri merumuskan tujuan pembelajaran
yaitu bahwa setiap kelompok tim kerja padaakhir pembelajaran harus bisa membuat
undangan rapat, agenda rapat, daftar acara rapat dan notulen
rapat. Setiap kelompok berdebat dengan kelompok lain untuk mengemukakan
pendapatnya masing-masing bagaimana cara membuatnya (undangan rapat dan agenda
rapat, dibahas pada pertemuan I, sedangkan daftar acara rapat dan notulen rapat
pada pertemuan II). Pada setiap perdebatan juru tulis selalu merangkum seluruh
pendapat anggota dan guru mengarahkan siswa dengan pancingan-pancingan yang
mengarah ke rumusan yang tepat.
Tujuan pembelajaran pada tahap ini nantinya akan menjadi dasar
penugasan-penugasan individu di setiap kelompok pada tahap belajar mandiri.
1.
Belajar
Mandiri (Langkah VI)
Semua anggota kelompok pada tahap ini mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan
setiap tujuan pembelajaran secara individu di luar diskusi kelompok.Untuk
mendukung kegiatan pada tahap ini guru memberikan tugas kepada seluruh siswa
yang harus dikerjakan secara individu yaitu:
a.
pada pertemuan pertama membuat undangan, agenda
dan daftar acara rapat dan harus beda dengan yang mereka buat sewaktu kerjasama
dengan kelompok. Siswa diarahkan untuk menggunakan berbagai media sumber
pembelajaran.
b.
Demikian juga
pada pertemuan kedua mendapat tugas
membuat notulen rapat dari video yang ditonton pada simulasi rapat II (https://www.youtube.com/watch?v=v0WYjpRiiio&t=88s)
c.
Untuk tugas
membuat Notulen Rapat, siswa juga ditugaskan untuk menjelaskan secara detail
bagaimana langkah-langkah dalam membuat notulen rapat yang baik.
Pada saat mengerjakan tugas, akan mendorong
siswa untuk mendefinisikan dan merumuskan cara membuat undangan, agenda, daftar
acara rapatserta notulen rapat dengan menggali lebih banyak lagi pengetahuan yang
pada akhirnya menempatkan mereka untuk belajar lebih banyak lagi.
6.
Sintesis (Langkah VII)
Pada tahap ini seluruh
kelompok menggabungkan dan menguji informasi baru dan membuat laporan untuk
dipresentasikan di depan guru/kelas.Seluruh kelompok membuat sintesis dari
hasil tugas individu menjadi tugas kelompok yaitu membuat undangan rapat,
agenda rapat, daftar acara rapat dan notulen rapat, menggabungkannya dan
mengkombinasikan dengan hal-hal yang relevan. Pada tahap sintesis ini,
keterampilan yang dibutuhkan seluruh anggota kelompok adalah bagaimana
meringkas, mendiskusikan dan meninjau ulang hasil tugas yang telah digabungkan
tersebutapakah sudah sesuai dengan keputusan bersama.
Hasil dari tugas yang digabungkan tersebut akan dinilai kelompok lain dan
terakhir guru akan memeriksa hasil tugas
dan memberikan penilaian kepada kelompok. Langkah terakhir pada tahap ini
adalah mensintesis dan menguji informasi yang baru diperoleh dan membuatnya
dalam satu bentuk laporan. Bila ada
anggota kelompok yang belum mampu mengerjakan tugas-tugas tersebut, maka
seluruh anggota kelompok wajib berkolaborasimembantu menjelaskan dengan
metodologi dan pemahaman yang mudah dimengerti oleh siswa tersebut.
7.
Laporan, Feedback /Refleksi
(Langkah VIII)
Setelah seluruh siswa menggabungkan tugas pribadi menjadi tugas
kelompok, mereka akan mempresentasikan
laporan dari kegiatan mereka. Pada sesi ini akan dibahas :
a.
Contoh surat undangan rapat, agenda rapat,
daftar acara rapat dan notulen rapat yang telah disepakati bersama
b.
hambatan-hambatan apa saja yang mereka
temui dalam menyelesaikan materi permasalahan dalam membuat surat undangan
rapat, agenda rapat, daftar hadir dan notulen rapat.
c.
hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki
seperti contoh :
1.
kinerja ketua, juru tulis, tutor dan
anggota
2.
kedinamisan kelompok
3.
kepercayaan diri dalam memberikan pendapat
4.
bagaimana membangkitkan semangat para anggota untuk aktif terlibat
Pada saat kelompok mempresentasikan laporannya guru juga memberikan
masukan-masukan dan arahan supaya di masa mendatang proses pembelajaran dapat
berjalan dengan baik seperti yang tujuan yang telah ditetapkan.
8.
Perbandingan Nilai Sebelum dan Sesudah PBL
Tabel diagram 1 dan 2 adalah
perbandingan jumlah siswa yang mencapai nilai KKM sebelum dan sesudah
pelaksanaan implementasi PBL serta rata-rata nilai sebelum dan sesudah
pelaksanaan implementasi PBL yang dirubah ke dalam bentuk diagram batang. Nilai
yang diambil adalah nilai rata-rata dari ulangan harian, Mid Semester dan Ujian
Akhir Semester (daftar nilai terlampir).
Pada tabel 1, berdasarkan kriteria
ketuntasan minimal (KKM) yaitu 7,5 sebelum pelaksanaan PBL terdapat hanya 8
orang siswa yang mencapai KKM yaitu hanya 7 % dari 35 orang jumlah siswa,
sedangkan sesudah pelaksanaan PBL ada 28 siswa yang mencapai KKM yaitu 80 %
dari jumlah siswa. Persentase kenaikan terlihat signifikan yaitu lebih dari 50 %.
Pada tabel 2, merupkan rata-rata nilai
kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat sebelum implementasi PBL adalah 6.33, sedangkan
setelah implementasi PBL nilai tersebut meningkat menjadi rata-rata 7.88.
Dari tabel diagram 1 dan 2 dapat dilihat bahwa perbandingan nilai
siswa yang mencapai ketuntasan KKM meningkat secara signifikan, demikian juga rata-rata
nilai Kompetensi Mengelola Pertemuan/Rapat sebelum dan sesudah implementasi
metode pembelajaran Problem Based
Learning.
Comments